Judul : Gadis Yang Bernama Tia
Penulis : Hifka
Kota terbit :
65
Tahun terbit : 2011
Tebal buku :
lembar
Sipnosis :
Tia
adalah seorang gadis dari keluarga yang bisa dibilang keluarga yang
berkecukupan, walau terkadang juga mengalami masalah ekonomi. Di sini Tia
adalah anak bandel yang sulit diatur dan agak bawel. Tapi suatu hari dia
bertemu cowok yang ia suka, padahal Tia adalah tipe jutek dan sulit suka ama
cowok.
Karena Tia anak yang nakal maka ayah
dan ibunya menitipkannya pada pondok pesantren Tia dibimbing dengan baik,
belajar mengaji dan belajar tentang Agama. Namun di pondokan, Tia tidak di
jenguk oleh keluarganya maupun saudara-saudaranya. Dia merasa karena tidak ada
yang meperdulikannya. Akhirnya seorang anak dari pondokan namanya Abdulloh, kak
Abdulloh memperlakukan Tia dengan ramah, sopan dan kasih sayang sehingga Tia
pun jatuh cinta pada Abdulloh, tapi Abdulloh tidak mengetahui akan hal itu.
Lama di pondokan membuat Tia menjadi
tidak betah, dia pun keluar dari pondokan atas ijin orang tuanya. Setelah
keluar dari pondokan, ia pun melanjutkan sekolah SMP. 3 tahun sekolah di SMP
akhirnya lulus SMP. Tia juga melanjutkan sekolah SMA, di SMA banyak
teman-temannya yang baik dan juga yang jahat.
Tia bertemu dengan cowok Rifa. Rifa seorang anak yang ganteng, pintar
dan punya bakat dalam bidang music, tapi dia juga sombong. Tia jatuh cinta pada
Rifa, tapi tidak berani mengatakannya karena Rifa anak yang sombong. Setiap
kali Rifa bertemu Tia selalu dimarahi terus.
Setiap hari Tia selalu sakit hati.
Sakit hati karena sikap Rifa, dan karena kak Abdulloh menjadi pacar kakaknya
Tia yang namanya kak Dea. Bukan hanya itu saja, bapak Tia juga ingin menikah
lagi denagn wanita lain karena istrinya sering sakit-sakitan saat itu. Keadaan
spertia ini seakan menjadi cobaan paling berat buat Tia.
Suatu hari Rifa pun sadar akan
kelakuannya terhadap Tia, dan saat itu Rifaberubah menjadi orang yang
perhatian, tidak mudah marah. Tia merasa senanga akan hal itu, dan setelah
sifatnya Rifa berubah , Tia semakin akrab dengan Rifa. Sekian lama akrab dengan
Rifa, Tia pun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya. Rasa gemetar
dan takut menyelimuti hatinya . menunggu jawaban dari Rifa , akhirnya Rifa juga
ngomong bahwa Rifa juga ada perasaan suka pada Tia. Mereka kini pun menjadi
pacaran. Tia merasa senang dan bahagia akan hal ini
Alur :
maju mundur
Perwatakan :
·
Tia :
bawel
#Tia
adalah anak gadis yang sulit diatur dan bawel dan dia adalah anaknya seorang
pedangang (ayahnya mempunyai toko sendiri untuk berdangang, dan jika pagi hari
toko itu ditunggu oleh ibunya dan oleh anakanaknya) ayahnya bernama pak Ahmad,
sedang ibunya bernama ibu bu Nia#
(GYBT halaman 1 paragraph 1 )
Nakal
#
Saat Tia masih kecil dia adalah anak paling nakal dan bandel di keluarganya
dibanding dengan kakak-kakaknya dan adik satunya itu. Karena kenakalannya ayah
dan ibu serta saudaranya memilih jalan untuk setelah TK Tia tak usah di rumah
(dia dikirim ke pondok serta disekolahkan di desa itu terkenal ketat akan
agamanya, maksud keluarga agar Tia lebih baik sikapnya dan agar berubah).#
(GYBT halaman 1 paragraph 2 )
Rajin belajar
#
Tiapun gak bisa tidur walau jam sudah menunjukkan jam 10 malam labih Tia
memilih belajar saja toch tidur juga gak bisa. Tia mulai belajar tentang
pelajaran yang dia kurang faham dan memahaminya di malam itu karena dia sadar
dia sudah kelas 3 Tsanawiyah tanpa terasa, dan Tia harus menyiapkan untuk
menghadapi ujian. Hingga jam 12 malam Tia baru merasa capek hingga dia berhenti
belajar dan malah membayangkan saat dulu kejadian tepatnya saat Tia kelas dua
Tsanawiyah saat kak Lia datang ke rumah dan bercanda-canda dengan kak Dea serta
dengan suami kak Lia.#
(GYBT halaman 14 paragraph 2 )
·
Kak Abdullah : penyayang,
suka menolong.
#Sejak
saat itu Tia dekat dengan kak Abdulloh. Bahkan Tia merasa lebih dekat dengan
kak Abdulloh dibanding sama orang tuanya sendiri, dan Tia juga merasa Tia lebih
akrab dan lebih dekat dengan kak Abdulloh dibanding dengan kakaknya.. disaat
Tia sudah lulus ujian kelas enam ia senang tapi dia sedikit kecewa dengan
keluarganya karena mereka tak dapat mengambilkan ijazahnya Tia. Di situlah kak
Abdulloh menawarkan bantuan untuk mengambilkan ijazahnya Tia, tanpa pikir
panjang Tiapun setuju dan Tia mengucapkan banyak terima kasih kepada kak Abdulloh.
Karena jika kak Abdulloh tak mngambilkan ijazah pasti ada masalah bakalan.#
(GYBT halaman 4 paragraph 5 )
·
Kak Dea : baik
#Tia
tak punya HP karena orang tuanya dan saudaranya berfikir lebih baik Tia gak
punya HP. Tapi kak dea dah punya HP jadi jika Tia ada perlu ama teman-temannya
di sekolah dia pinjam HPnya kak Dea. Bagi Tia kak Dea sangat baik.#
(GYBT halaman 8 paragraph 3 )
Pendiam
#“Karena
ku tahu sikapya kak Dea itu gimana padahal aku masih sebentar di rumah tapiku
tahu gimana karakter orang di sekitarku” bisik Tia dalam hati kecilnya sendiri.
“Akupun tahu kak Dea adalah pendiam, baik, ramah, mudah menelan katakata/
tindakan seseorang tanpa difahami apa maksudnya katakata/ tindakan itu serius/
tidak”#
(GYBT halaman 8 paragraph 4 )
·
Pak Ahmad : mudah marah, emosi.
#Setelah
kejadian itu pak Ahmad jadi gak kayak dulu, mudah marah, suka mukul anak jika
salah dll. Pikir Tidak dalam hati saat sepulang kelompok jam 8 malam bapak
memukul Tia karena pulang malam. Padahal tadi Tia sudah pamit sebelum kelompok
dan bilang pulang sekitar jam 8/9 malam. Dan itupun tadi berangkat dari rumah
jam 5 sore.#
(GYBT halaman 10 paragraph 6 )
·
Rifa : rajin
#Rifa
dia adalah anaknya orang yang berkecukupan serta dia anaknya orang yang
bapaknya terkenal dengan ketaatan dalam agamanya dan termasuk tokoh agama di
desae Rifa tinggal. Rifa hampir dikenal semua anak baik adik kelas/ kakak
kelas, dia terkenal karena dia anak yang nilainya bagus dan dia di sekolahan
mempunyai grup band ama temannya.
Bahkan
hampir sekitar 200 anak cewek mengagumi dia di sekolahannya itu, ada yang bukan
sekedar kagum bahkan suka sama dia. Tiapun saat ada acara liat Rifa ngeband dia
lihat ada 300 anak cewek dan 100 anak cowok padahal itu Cuma murid Aliyah di
sekolahanya (dari kelas satu-tiga yang ada di sana, padahal jika dihitung murid
Aliyah itu ada 840 murid semuanya.#
(GYBT halaman 26 paragraph 2 )
Sombong
#Akan
tetapi Rifa gak bales pesan apapun dari Tia, Tiapun kesal dan benci ama Rifa
tapi Tia berfikir mungkin dia lagi sibuk/ lagi gak bukak fb. Kemudian Tia FBan
ama temantemannya, setelah selang setengah jam Tia liat difbnya ada balasan
dari Rifa Tia segera membuka pesan itu karena Tia penasaran bagaimana
balasannya. Setelah Tia baca ternyata balasannya Rifa “Ku gak percaya ama kamu,,
walaupun tadi Rahma dah nelfon aku dan jelasin sama ama kamu… asal kau tahu ku
dah punya pacar namanya Ana, dia sekolahannya SMA jadiku mohon kau jauhiku dan
jangan kau gannggu ku lagi”#
(GYBT halaman 27 paragraph 2 )
Seting
/ alur cerita
·
Waktu : sore hari
#……….. saat berbicang-bicang itupun
seraya suasana di tempat itu bagaikan angin sore ditepi laut yang sejuk dan
tenang. Akhirnya orang tua Tia bicara yang intinya terima kasih atas bimbingan
yang dikasih kepada Tia dan mohon maaf atas kesalahan yang disengaja atahupun
tidak disengaja#
(GYBT halaman 3 paragraph 3 )
·
Tempat : Pondokan.
#Karena kenakalannya ayah dan ibu
serta saudaranya memilih jalan untuk setelah TK Tia tak usah di rumah (dia
dikirim ke pondok serta disekolahkan di desa itu terkenal ketat akan agamanya,
maksud keluarga agar Tia lebih baik sikapnya dan agar berubah).#
(GYBT halaman 1 paragraph 3 )
·
Suasana : rindu/kangen
#…tanpa sadar Tia rindu dengan kak
Abdulloh. Seorang yang membuatnya betah di pondok. Tach kenapa dalam hati Tia
tiba-tiba teringat kak Abdulloh. Tia tanpa sadar saperti tertarik pada kak
Abdulloh, bahkan bukan menganggap kakak tapi orang yang spesial Tia tak sadar
apakah rasa itu? dia berfikir mungkin rasa itu ada memang ia telah menganggap
kak Abdulloh kakaknya tapi dia salah, dia baru tahu belakangan bahwa yang ia
rasa ke kak Abdulloh adaah rasa cinta#
(GYBT halaman 4 paragraf 4 )
#Tia di situasi seperti itu selama
setahun dan diselama itu dia sangat rindu akan sikap kak Abdulloh yang selalu
mencoba menghiburnya dulu. Tiapun berharap dapat bertemu bahkan dapat selalu
berkomunikasi dengan kak Abdulloh. Tapi itu hanya mimpi. Karena kak Abdulloh
selama ini Tia sanggup menjalani terjalnya kehidupannya bahkan dia juga mampu
melanwan badai di laut yang kapan saja akan menyeret dia ke lembah dosa. Tapi
sosok kak Abdulloh bagi Tia sekarang hanya imajinasinya karena sebelum
kenaikkan kelas dua Aliyah Tia bikin FB.#
(GYBT halaman 14 paragraf 4 )
Sedih
#Tia sedih karena saat malam hari
meminta kakaknya (kakak Dea menolak karena adanya kuliah besok) serta bapak
menolak karena ada urusan. Tia tak mau mengganggu kak Lia yang sudah
berkeluarga. Serta tak mungkin menganggu kak Rio yang ditimpa kesulitan.#
(GYBT halaman 32 paragraf 2 )
#Sedangkan Tia di kamar malah
menanggis dan meresapi kata-kata kak lia. Tia saat itu bilang mungkin ku dulu
memeng gitu tapiku ingin berubah lebih baik tapi kenapa kak Lia selalu membahas
masa laluku? Tanpa sadar Tia meneteskan air mata mengingat masa lalunya yang
sulit dilupakan dari benaknya cuma gara-gara kata-katanya kak lia Tia jadi
murung. Setelah lelah seharian Tia mencoba mengingat-ingat masalah yang
akhri-akhir ini ada di keluarganya (bapak minta nikah lagi, morotuane kak Rio
sakit, acara sekolahan yang berbagi cerita dengan orang tuanya, sikap bapaknya
yang kasar, marah-marah, sikap kak Lia yang bahas masa lalu, kak Dea yang telah
berubah tergantung keadaan jika ada masalah yang tak tahupun ikut kena
marahnya). Tia merasa capek dengan masalah-malah ini semua yang harus super
estra untuk semua#
(GYBT halaman 31 paragraf4 )
·
Amanat cerita
-
Janganlah berprasangka
buruk pada seseorang.
-
Jangan berfikiran
negative pada siapa saja, lebih baik berprasangka baik pda seseorang.
-
Bila kita menyimpan
perasaan pada orang lain yang kita cintai, sebaiknya katakan saja daripada
dipendam dalam hati.
Nilai
sastra.
·
Nilai pendidikan.
Ø Rajin-rajinlah
belajar agar kelak bias mencapai cita-cita.
·
Nilai moral.
Ø Jangan
suka memukul anak sendiri.
·
Nilai budaya.
Ø Kita
sebagai orang muslim sebaiknya mengikuti budaya timur, jangan ikut-ikutan
budaya barat yang tidak sesuia dengan kita
·
Nilai agama.
Ø Mumpung masih kecil belajarlah mengaji agar
jadi anak sholeh.
Ø Rajin-rajinlah
sembahyang karena sembahyang adalah perintah Allah
·
Nilai social.
Ø Jangan memperlakukan anak dengan kasar,
perlakukanlah anak dengan kasih sayang.
Ø Saling
membantu bila ada orang yang kesusahan
Gaya
bahasa
·
Personifikasi
Ø Masa
kecil yang bagai seekor ikan yang sesuka hatinya
Ø Tia
terasa tersambar petir di siang bolong mengetahui akan hal itu.
·
Sudut pandang :
sudut pandang
orang ketiga
0 komentar:
Posting Komentar