Menjadi Seorang Pakar IT ?
Berikut adala Point2 nya:
1. Bergairah, belajar dan praktek.
Hal pertama yang sangat penting menurut saya adalah bergairah, minat, kecintaan. Sama seperti bidang lain, penguasaan bidang IT harus disertai dengan adanya keinginan yang menggebu-gebu.
Untuk dapat menguasai IT tidak terjadi dalam waktu sekejap, tetapi membutuhkan waktu yang memiliki proses. Dan itu tidak bisa tercipta hanya dengan mengikuti sebuah seminar saja. Banyak sekali kita melihat banyak orang/siswa yang datang ke seminar dan kemudian berharap menjadi seorang pakar. Ini sama seperti kita menonton pertandingan tinjua dan kemudian pulang ke rumah terobsesi menjadi seorang jago tinju. Tidak bisa! Untuk menjadi pakar sungguhan dibutuhkan waktu tahunan, kecuali Anda mau sekedar menjadi "pakar" (atau sering juga disebut selebriti IT).
Belajar dan praktek merupakan metoda yang harus dilakukan. Belajar di sini termasuk membaca buku, majalah, dan sumber referensi lainnya (kalau sekarang adalah Internet). Jika diperlukan, pelajari juga latar belakang teorinya. Praktek mencoba menerapkan apa yang Anda baca untuk meningkatkan ketrampilan (skill) dan memperkaya "perpustakaan" solusi Anda.
Untuk urusan membaca, usahakan semua buku IT dibaca dan juga harus maniak IT.
Untuk soal praktek, banyak yang mengeluh tidak punya uang untuk membeli komputer. Dan kita diperhadapkan untuk membeli komputer. Untuk praktek komputer anda tidak harus memiliki komputer sendiri. Ada banyak tempat untuk belajar komputer, seperti misalnya lab di kampus, dan warnet. Anda bisa bekerja di sana sambil belajar. Kalau perlu bekerja tanpa dibayar.
Pendidikan formal, training, atau belajar sendiri ?
Ada orang-orang yang memberi contoh bahwa pendidikan formal di dunia IT tidak diperlukan karena bisa dipelajar sendiri. Kemudian mereka memberikan contoh-contoh jagoan IT di sekitar mereka yang tidak memiliki pendidikan formal di bidang IT. Bill Gates drop out dari Harvard. Steve Jobs tidak pernah menyelesaikan college. Masih banyak contoh lainnya. Tapi, apakah benar bahwa pendidikan formal tidak dibutuhkan? Orang lupa bahwa untuk satu Bill Gates yang sukses, mungkin ada 10 ribu dropout yang gagal. Tentu saja berita mengenai dropout yang gagal tidak menarik untuk diceritakan sehingga dapat dianggap natural saja. Maka akan aneh jika kesuksesan dropout dianggap normal. Saya masih termasuk yang beranggapan bahwa pendidikan formal itu dibutuhkan karena dia memberikan fondasi, meskipun itu bukan menjadi jaminan kesuksesan.
Lantas bagaimana dengan orang yang tidak berpendidikan formal? Mereka bisa saja berhasil, asal mau berusaha lebih keras. Salah satu jalur yang dapat ditempuh adalah dengan mengikuti training, bahkan training di beberapa tempat malah memiliki nilai (value) yang lebih tinggi dibandingkan pendidikan formal biasa. Hal ini dibuktikan dengan lebih diakuinya sertifikat vendor (yang notabene terkait dengan training, bukan dengan pendidikan formal) dibandingkan dengan ijasah perguruan tinggi.
Dalam belajar sendiri usahakan mencoba mencari (buku) referensi yang terbaik, referensi yang digunakan oleh para pakar lainnya. Caranya adalah dengan mencari informasi di milis, situs web, dan tanya ke orang lain. Kadang buku referensi ini sukar dimengerti, akan tetapi lama kelamaan saya menjadi lebih mengerti mengapa referensi tersebut digunakan. Jadi saya tidak mencari buku "xyz for dummies" atau buku terjemahan yang malah membingungkan. Jika ingin berguru, cari guru yang terbaik.
Catatan mengenai nama buku. Biasanya buku diberi julukan berdasarkan gambar sampul (cover) dari buku itu. Sebagai contoh buku "camel" memiliki sampul bergambar onta.
Bahasa pemrograman apa yang harus saya kuasai ?
Setiap waktu selalu muncul bahasa pemrograman (dan metodologi) yang baru. Pada saat saya belajar pemrograman, bahasa FORTRAN dan pembuatan flow chart merupakan hal yang wajib diketahui oleh seorang programmer. Kalau sekarang mungkin bahasa Java atau C/C++ yang lebih dicari. Demikian pula metodologi yang menggunakan agile atau extreme programming mungkin sedang naik daun. Untuk pengembangan yang berbasis web, bahasa PHP dan ASP yang sedang populer. (Saya sendiri lebih suka menggunakan bahasa perl.)
Jadi bagaimana ? Apakah Anda perlu mengetahui semua bahasa yang baru ? Jawabannya adalah tidak. Dalam hal ini mungkin kita termasuk orang yang "haus" karena kita senang mencoba bahasa-bahasa yang baru.) Hal yang paling penting adalah dasar-dasar dari pemrograman. Bahasa hanya sekedar "alat komunikasi." Jika Anda menguasai C, misalnya, maka tidaklah terlalu sukar untuk menguasai bahasa lain (yang filosofinya sama atau mirip). Namun jika Anda tidak memiliki dasar pemrograman, maka akan sulit bagi untuk berkembang. Sebagai contoh, jikalau Anda menguasai bahasa perl. Ketika muncul bahasa PHP maka dengan mudah Anda mengerti karena sedikit banyak prinsipnya tidak jauh berbeda dengan bahasa perl.
0 komentar:
Posting Komentar