Pages


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

welcome

Sabtu, 23 Februari 2013

Tugas sinopsis NOVEL

Sinopsis Novel Musafir Cinta
http://novelislami.files.wordpress.com/2010/07/musafir-cinta.jpg?w=206&h=300Melanjutkan novel Syahadat Cinta pada trilogi Makrifat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy, Iqbal pun pergi meninggalkan pesantren Tegal Jadin. Namun ia bingung harus pergi kemana. Tidak mungkin apabila ia harus kembali ke Jakarta. Dan kemudian dengan berkata Basmalah, ia pun melangkah pergi menjadi seorang musafir…
Ia pun segera naik bis jurusan Solo-Purwokerto. Namun, ia tetap tidak tahu kemana tujuannya itu. Di dalam bis, ia melihat seorang perempuan berjilbab. Dan seorang pemuda pun duduk di sebelahnya. Tak lama kemudian pemuda dan perempuan itu mulai berkenalan. Iqbal mendengarkan pembicaraan mereka karena memang jaraknya sangat dekat. Dan tanpa disangka-sangka, mereka kian dekat, bahkan sang perempuan pun menyandarkan kepalanya kepada sang pemuda itu, padahal perempuan itu berjilbab. Mereka pun saling berpegangan dan semakin bermesraan. Wah-wah udah mulai nggak bener nih…

Iqbal pun teringat pada sebuah ayat AlQuran yang berbunyi:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). QS. An-Nur:26.
Ia pun teringat akan Aisyah. Ia teringat akan tudingan para sahabatnya bahwa ia telah berkhalawat dengan Aisyah, tudingan yang menjadi bagian hujjah yang mengadilinya sehingga dirinya harus meninggalkan Tegal Jadin. Seandainya mereka ada disini, ingin sekali Iqbal mengatakan kepada mereka semua: inilah sejati-jatinya khalwat itu. Inilah khalwat itu. Ialah dua insan laki-laki dan perempuan yang berasik-masyuk seperti kedua orang ini. Inilah makna “berdua-duaan yang diharamkan” itu. Iqbal pun menangis.
Iqbal pun berkenalan dengan seorang pemuda yang bernama Anton. Mereka akhirnya berdiskusi tentang Islam. Ternyata agama Anton adalah Agama Cinta. Wah macem-macem ajah nih.. namun di akhir diskusi, Iqbal merasa menang.
Dan tiba-tiba bis pun mogok, mereka semua turun. Iqbal hanya diam saja. Sudah satu jam ia sholat dan berdoa kepada Allah. Ia kembali teringat akan kesalahan besar di masa lalunya. Anton pun menegurnya dan ia pun kagum terhadap Iqbal.
Mereka pun menunggu bis lagi. Iqbal pun melihat segerombolan orang yang sedang menyanyikan lagu-lagu religi. Namun mereka minum-minuman keras. Saat bis datang Iqbal memutuskan untuk tetap disini dan berkenalan dengan gerombolan itu.
Setelah berkenalan, firman meminta uang kepada Iqbal untuk membeli minuman. Parno (sahabat firman) melarangnya. Akhirnya Iqbal akan memberi uang jika digunakan untuk hal yang bermanfaat. Iqbal pun menawarkan ingin membelikan mereka dua buah gitar agar nantinya bisa digunakan untuk ngamen. Ia pun mengeluarkan uang lima ratus ribu dan memberikannya kepada mereka. Terbelalaklah mereka sebab mereka tidak membayangkan Iqbal akan mengeluarkan uang sebanyak itu. Kemudian iqbal pun merasa bahwa mereka mulai ada rasa segan terhadapnya. Iqal pun di ajak istirahat ke rumah Firman.
Ternyata firman merupakan orang yang berkecukupan. Ia berubah menjadi “liar” setelah adiknya diperkosa dan dibunuh. Sejak saat itulah rumah itu penuh kemaksiatan. Ayah dan ibu Firman pun melihat Iqbal sedang sholat Subuh. Mereka sangat senang melihat baru kali ini ada sahabat Firman yang paling aneh, yang mendirikan sholat di rumah mereka. Mereka pun menganggap Iqbal adalah mukjizat dari Allah untuk merubah kehidupan di rumah mereka. Mereka pun meminta Iqbal untuk tinggal di rumah mereka. Iqbal menyetujuinya.
Selama Iqbal tinggal disana, Iqbal memutuskan untuk mengahafal Alquran. Iqbal memutuskan harus mengahafal tujuh ayat perhari sehingga dalam tiga tahun ia dapat menghafal Alquran.
Suatu hari ia berseteru dengan Firman, tentu saja mengenai Islam. Dan Iqbal pun merasa perkataan Firman ada benarnya. Gawatnya, Iqbal pun mulai ragu akan Islam, dan mulai meninggalkan kewajibannya sebagai muslim. Ia pun bingung dan selalu menangis. Suatu sore dan hujan terus mengguyur, ia pun pergi dan berlari untuk mencari gereja. Ia pun masuk dan mengadu sebagaimana seorang kristen melakukan pengakuan.
Kemudian seorang pendeta bertanya padanya, “ada apa anakku?”.
Iqbal pun meminta maaf karena telah mengunjungi Rumah Tuhan yang bukan Tuhannya. Iapun mengatakan bahwa dirinya seorang muslim. Iqbal mengaku tidak sanggup menemukan Tuhannya. Iqbal pun menceritakan masalahnya. Sang pendeta pun mencoba membantu mencari Tuhan yang Iqbal cari.
Kemudian yang tak disangka-sangka, sang pendeta mulai menasihati Iqbal. Sang pendeta mengatakan bahwa Iqbal telah putus asa. Dan putus asa adalah jalan yang terkutuk. Sang pendeta pun mencoba untuk meyakinkan Iqbal terhadap Allah, Tuhannya. Ia pun menyuruh Iqbal untuk meminta ampunan kepada Allah. Iqbal pun menangis. Iqbal tidak menyangka bahwa ada seorang pendeta yang sedemikian bijak bestari, luas wawasannya, dan melintas-batas keyakinannya. Ia pun kembali pulang dengan penuh semangat.
Esoknya, Indri (kekasih Firman) datang ke rumah Firman. Iqbal yang menemuinya (Orang tua firman tidak mau menemuinya). Iqbal pun menasihati Indri agar kembali kepada Allah. Dan secara tidak langsung menasihati Indri agar Indri menjaga kesuciannya. Indri pun menangis dan pergi dengan berlari. Wah, Iqbal pun merasa bersalah tentang apa yang dikatakannya kepada Indri. Namun ia tetap yakin bahwa yang dilakukannya demi kebaikan Indri.
Beberapa hari kemudian, indri datang kembali dengan wajah cerah. Iqbal berharap indri tidak terluka akan perkataannya sebelumnya. Indri pun mengajak Iqbal untuk mencari Firman yang memang sudah beberapa hari tidak pulang sejak berseteru dengan Iqbal. Setelah mencari dimana-mana, Iqbal merasa capek dan minta istirahat. Saat mereka istirahat, indri merayunya. Saat itu pun Iqbal memutuskan untuk pulang.
Sahabat-sahabat Firman pun datang menemui Iqbal, mereka ternyata menemukan Firman. Mereka menemukan Firman sedang rebahan di tempat imam mushala. Firman pun digelandang seperti orang gila. Mereka pun menanyakan apa yang terjadi sebenarnya pada firman l. Iqbal pun mengambil kesimpulan dan mengatakan bahwa firman sedang mendekati Allah. Nah, inilah saatnya Iqbal mencoba mengingatkan mereka tentang Allah. Dan ternyata mereka berniat kembali ke jalan Allah dan meninggalkan kemaksiatan. Subhanaalah.
Dan masalah pun kembali muncul. Ternyata Okta dan Indri bertengkar memperebutkan Iqbal. Iqbal pun takut godaan setan berupa syahwatnya dan berdoa kepada Allah agar lebih baik mengambil kedua matanya itu.
Suatu kejadian buruk pun terjadi. Saat iqbal berada di kamar Firman, Indri pun datang dan masuk ke kamarnya. Indri pun merayunya dan mencoba memeluknya. Iqbal menolaknya. Saat itulah Firman datang dan melihat mereka berdekatan seperti itu. Firman marah dan menyuruh Iqbal pergi dari rumahnya. Firman pun menantang Iqbal di Alun-alun. Firman pun pergi.
Saat itulah Iqbal mulai mengemasi barang-barangnya. Orang tua firman bingung apa yang sedang terjadi. Iqbal pun segera mendatangi alun-alun. Ternyata disana ada Firman dan sahabat-sahabatnya. Firman pun berkelahi dengan Iqbal di hujannya malam. Dan saat Iqbal terjatuh, Firman menyiramkan semangkuk sambal kemata Iqbal . Tinjuan bertubi-tubi pun menyebabkan Iqbal tidak sadarkan diri.
Akhirnya Iqbal pun tersadar, namun Astagfirullah al’adzim, matanya tidak bisa dibuka. Kemudian sahabat-sahabatnya pun datang. Sahabatnya kini tahu masalah yang terjadi. mereka pun membenci Firman atas kelakuannya, namun Iqbal meminta agar mereka tidak membenci Firman.
Suatu hari, Parno pun memberi tahu bahwa yang terjadi pada firman. Firman menyesali semua kesalahan di liang kubur dan mencoba bunuh diri. Iqbal pun segera kabur dari rumah sakit dituntun oleh Parno. Di kuburan banyak orang berkumpul termasuk para wartawan. Iqbal pun mencoba agar kembali kepada Allah dan masih ada waktu untuk bertobat. Setelah sekian lama berdialog akhirnya firman pun sadar dan sejurus kemudian terdengar gemuruh takbir.
Akhirnya kedua mata Iqbal sembuh. Ia pun membaca judul sebuah koran tentangnya: IQBAL MAULANA TELAH SEMBUH KEDUA MATANYA. Iqbal pun mulai membimbing sahabat-sahabatnya. Bahkan Iqbal membentuk sebuah kelompok bersama pengamen lainnya yang bernama Ashabul Kahfi. Berita akan dirinya pun tersiar di berbagai koran. Antara lain judul nya yakni MUSAFIR CINTA – SEBUAH PERJALANAN HATI SEORANG IQBAL MAULANA. Ia pun selalu diwawancarai wartawan.
Ia pun kini telah hapal Alquran. Ia pun memutuskan untuk kembali ke pesantren seperti janjinya kepada kyai sepuh untuk mempersunting seorang atau tiga gadis yakni Zaenab, Pricillia, atau Khaura.
Ia pun diantar keluarga Firman dan para sahabatnya. Ia pun naik bersama keluarga Firman, sedangkan sahabatnya naik sebuah minibus yang bertuliskan ROMBONGAN ASHABUL KAHFI. Iqbal pun merasa sangat senang sekali dan grogi bahwa setelah tiga tahun ini ia akan bertemu kekasihnya. Selamat tinggal Banjarnegara. Selamat tinggal Kenangan. Semoga Allah SWT menjadikan Banjarnegara sebagai kota yang indah dan diberkahi. Amin..
Begitulah perjalanan Iqbal dalam novel Musafir Cinta yang sebenarnya masih banyak adegan seru yang tidak kuceritakan…. kalo mau versi lengkapnya beli novelnya, Cuma Rp38.000 dengan tebal 330 halaman. Dan masih ada kelanjutannya loh di di novel Makrifat Cinta (episode terakhir)



Fatin Shidqia Lubis

kalimat spoof



The Boss and The Trainee
A Man joined a big Multi National Company as a trainee. On his first day he dialed the pantry and shouted into the phone, "Get me a coffee quickly!"
The voice from the other side responded, "You fool you've dialed the wrong extension! Do you know who you're talking to, dumbo?"
No", replied the trainee.
"It's the Managing Director of the company, you fool!" The man shouted back, "And do you know who YOU are talking to, you fool?"
"No", replied the Managing Director. "Thats Good!", replied the trainee and put down the phone!

Too much love money
here was a man who liked money very much. He worked all of his life and wanted to save all of his money for his own future. He was a real miser when it came to his money. He loved money more than just about anything.
Even, just before he died, he said to his wife; "Now listen, when I die, I want you to take all my money and place it in the casket with me. I wanna take my money to the afterlife." So he asked his wife to promise him with all her heart that when he died, she would put all the money in the casket with him.
Well, one day, he really died. Then he was stretched out in the casket. The wife was sitting there in black clothes next to her closest friend. When they finished the ceremony, just before the undertakers got ready to close the casket, the wife said "Wait just a minute!"
She had a box in her hands. She came over with the box and placed it in the casket. After that the undertakers locked the casket down and rolled it away. Not long after that, her friend said, "I hope you were not crazy enough to put all that money in the casket."
The wife turned to her friend and replied; "Yes, because I have promised." Then she continued; "I can't lie. I promised him that I was going to put that money in that casket with him." Feeling shocked, her friend said; "You mean that you have put every cent of his money in the casket with him?" Then the wife answered; "Surely I did. I got it all together, put all the money into my account and I just wrote him a check."

The job of the zoo
One day a clown was visiting the zoo and attempted to earn some money by making a street performance. He
acted and mimed perfectly some animal acts. As soon as he started to drive a crowd, a zoo keeper grabbed him and dragged him into his office. The zoo keeper explained to the clown that the zoo's most popular gorilla had died suddenly and the keeper was fear that attendance at the zoo would fall off. So he offered the clown a job to dress up as the gorilla until the zoo could get another one. The clown accepted this great opportunity.
So the next morning the clown put on the gorilla suit and entered the cage before the crowd came. He felt that it was a great job. He could sleep all he wanted, played and made fun of people and he drove bigger crowds than he ever did as a clown. He pretended the gorilla successfully.
However, eventually the crowds were tired of him for just swinging on tires. He began to notice that the people were paying more attention to the lion in the next cage. Not wanting to lose the attention of his audience, he decided to make a spectacular performance. He climbed to the top of his cage, crawled across a partition, and dangled from the top to the lion's cage. Of course, this made the lion furious, but the crowd people loved it.
At the end of the day the zoo keeper came and gave him a raise for being such a good attraction. Well, this went on for some time, he kept taunting the lion, the audience crowd grew a larger, and his salary kept going up. Then one terrible day happened. When he was dangling over the furious lion, he slipped and fell into the lion cage. The clown was really in big terrible situation. He was terrified.
Sooner the lion gathered itself and prepared to pounce. The clown was so scared. He could do nothing and he began to run round and round the cage with the lion close and closer behind. Finally, the lion could catch him. The clown started screaming and yelling, "Help me, help me!", but the lion was quick and pounces. The clown soon found himself flat on his back looking up at the angry lion and suddenly he heard a voice from the lion’s mouth;"Shut up you idiot! Do you want to get us both fired?".

The Lucky Coat
One day Nasreddin had been invited to the dinner party. He went to the party by wearing old clothes. When he arrived in the party, nobody looked at him and nobody gave him a seat. He got no food in the party so he went home and change his clothes
Next he put on his best clothes. He wore his newest coat and went to the party again. The host at once got up and came to meet him. The host offered him the best table and gave him a good seat and served him the best food
Nasreddin sat and put off his coat. He put his coat and said; “Eat the food, Coat!” the hosts and guests were very surprised and asked Nareddin; “What are doing?” Nasreddin replied calmly; “When I came here with my old clothes, nobody looked at me. Then I went home and put on my best clothes. I came back in my newest coat and you all give me this best food and drink. So, you give food to my coat instead of me”. Getting Nasreddin's answer, they just shook the head.

Penguin In The Park
Once a man was walking in a park when he across a penguin. He took it to a policeman and said; "What should I do?" The policeman replied; "Take it to the zoo!".
The next day, the policeman saw the man in the same park. The man was still carrying the penguin. The policeman was rather surprised and walked up to the man and asked; "Why are you still carrying the penguin? Didn't you take it to the zoo?" The man replied; "I certainly did. And it was a great idea because the penguin really enjoyed it. So, today I am taking it to the movie".
A Smart Potato Farmer
A potato farmer was sent to to prison just at time when he should have been digging the ground for planting the new crop of potatoes.
He realized that his wife would not be strong enough to do the digging by herself, but that she could manage to do the planting, and he also knew that he did not have any friends or neighbors who would be willing to do the digging for him. So he wrote a letter to his wife which said “Please do not dig the potato field. I hide the money and the gun there.”
Ten days later, he got a letter from his wife. It said, “I think somebody is reading your letter before they go out of prison. Some policeman arrived here two days ago and dug up the whole field. What shall I do now?”
The prisoner wrote back at once. “Plant the potatoes, of course!”.
Horseman In The Sky
Carter Druse was born in Virginia. He was a southerner. When the United States was divided by a terrible civil war, Carter decided to join the Union Army of the north.
He told his father about his decision to join the north army. His father looked deep into his son's eyes. "Carter, No matter what happens, be sure you always do what you think is your duty."
One sunny afternoon, Carter was sent to guard. It was his duty to be sure that no enemy soldier spied on. Suddenly, he saw a man on horseback standing on the huge rocky cliff. He held a gun in his right hand, and the horse's reins in the other. Unavoidably, Carter pointed his gun. Carter was calm as he pulled the trigger.
Soon after firing his gun, Carter was joined by a Union sergeant.
"Did you fire?" The sergeant whispered.
"Yes."
"At what?" The sergeant continued.
"A horse"
"Was there anyone on the horse?" The sergeant asked again.
"Yes."
"Who? " The sergeant kept asking.
"My father."
The Perfect Husband
Several men are in the locker room of a golf club. A cell phone on a bench rings and a man engages the hands-free speaker function and begins to talk. Everyone else in the room stops to listen.
MAN: "Hello"
WOMAN: "Honey, it's me. Are you at the club?"
MAN: "Yes"
WOMAN: "I'm at the mall now and found this beautiful leather coat. It's
only $1,000. Is it OK if I buy it?"
MAN: "Sure, go ahead if you like it that much."
WOMAN: "I also stopped by the Mercedes dealership and saw the new 2007
models. I saw one I really liked."
MAN: "How much?"
WOMAN: "$80,000."
MAN: "OK, but for that price I want it with all the options."
WOMAN: "Great! Oh, and one more thing. The house we wanted last year is back on the market. They're asking $950,000."
MAN: "Well, then go ahead and give them an offer, but just offer $900,000."
WOMAN: "OK. I'll see you later! I love you!"
MAN: "Bye, I love you, too."
The man hangs up. The other men in the locker room are looking at him in astonishment. Then he smiles and asks: "Anyone know whose phone is???!!!"
Honey, What For Supper?
An elderly gentleman of 85 feared his wife was getting hard of hearing. So one day he called her doctor to make an appointment to have her hearing checked. The Doctor made an appointment for a hearing test in two weeks, and meanwhile there's a simple informal test the husband could do to give the doctor some idea of the state of her problem.
“Here's what you do,” said the doctor. “Start out about 40 feet away from her, and in a normal conversational speaking tone see if she hears you. If not, go to 30 feet, then 20 feet, and so on until you get a response.”
That evening, the wife is in the kitchen cooking dinner, and he's in the living room. He says to himself, “I'm about 40 feet away, let's see what happens.” Then in a normal tone he asks, “Honey, what's for supper?”
No response.
So the husband moved to the other end of the room, about 30 feet from his wife and repeats, “Honey, what's for supper?”
Still no response.
Next he moves into the dining room where he is about 20 feet from his wife and asks, “Honey, what's for supper?”
Again he gets no response.
So he walks up to the kitchen door, only 10 feet away. “Honey, what's for supper?”
Again there is no response.
So he walks right up behind her. “Honey, what's for supper?”
“Damn it Earl, for the fifth time, CHICKEN!”
That Phone Is Off
Soon after he left college, Dave found one of his uncles who was very rich and had no children of his own died and left him a lot of money, so he decided to set up his own real estate agency.
Dave found a nice office. He bought some new furniture and moved in. he had only been there for e few hours when he heard someone coming toward the door of his office.
“It must be my first customer” Dave thought. He quickly picked up the telephone and pretended to be very busy answering an important call from someone in New York who wanted to buy a big and expensive house in the country.
The man knocked at the door while this was going on. He came in and waited politely for Dave to finish his conversation on the phone. Then the man said to Dave; “I am from the telephone company and I was sent here to connect your telephone”

Kamis, 21 Februari 2013

tugas bahasa indonesia pengaruh globalisasi terhadap pelajar



TUGAS
BAHASA INDONESIA









DISUSUN OLEH :
1.       DODY HARNANTO                             (12)




SMA NEGERI 3 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEBUDAYAAN DAERAH
A. Pendahuluan
Kami siswa SMA N 3 Sragen telah melakukan pengamatan tentang pengaruh globalisasi terhadap Kebudayaan Daerah  di sekolah – sekolah tinggi di daerah Sragen pada khususnya.penelitian kami ini di lakukan pada :
            Hari                 : Senin
            Tanggal           : 11 Pebruari 2013
            Waktu             : 16.30-17.30
            Narasumber     : Siswa – Siswi SMP di sragen
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara - terjadinya erosi nilai-nilai budaya, - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme - hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan
C. RUMUSAN MASALAH
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.
D. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah 2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa
BAB PEMBAHASAN
A. GLOBALISASI DAN BUDAYA
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.
B. GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
C. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA BANGSA
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.


BAB PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
B. SARAN – SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu : 1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa 2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya 3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya 4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

headline NEWS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

sersever

semoga bermanfaat